Ilustrasi : google.com Oleh : Minhadzul Abidin Perempuan itu dari tadi terus melihat kearahku. Apa yang salah dengan diriku mata yang sejern...
![]() |
| Ilustrasi : google.com |
Oleh : Minhadzul Abidin
Perempuan itu dari tadi terus melihat kearahku. Apa yang salah dengan diriku mata yang sejernih embun, terkesimak diantara kelopak matanya yang lembut, aku jadi bingung dan sedikit ge-er dengan tatapannya, tatapan yang jarang aku lihat sebuah tatapan yang kesyahduan dan keharu biruan yang lama kelamaan meruntuhkan nalar rasional dan keimananku. Tuhan madahlah Aku dalam tatapan itu, Aku pun mulai menikmati tatapan indah itu, dengan sedikit gugup dan derasnya ambiguitas keberanian dan malu dalam rongga jasadiyahku.
Tidak lama berselang mata kami saling bertatapan dan perempuan itu mulai melebarkan bibir merahnya yang sejak dari tadi ia rapatkan, kalau aku berhalusinasi seperti gambaran sirkuit Monaco, memang sih gak ada hubungannnya tempat balapan atau sirkuit dengan bibir tapi keduanya sama mempunyai terowongan, namanya berhalusinasi tidak salah khan?? kemudian Dia berkata “Hai”, dan Aku menjawab “Hai juga” cukup sederhana, lama kelamaan kami terdiam membisu, Perempuan itu langsung berinisiatif berdiri dan menghampiriku…dalam hatiku woow perfect!! Kemudian dia duduk disebelahku kebetulan tempat duduk disebelahku kosong, jantungku langsung berdesir dan berdegup kencan, bersahut-sahutan dengan deru mesin kapal dan terjangan air laut aku harus mengontrol dan menguasai diriku, Suara-suara bising disekitarku dan lagu-lagu para biduan TV yang sejak dari aku menikmatinya hilang hilang dan tidak aku dengar lagi, sempat saja Aku dengar "sekian lama aku menunggumu tanpa kedatanganmu…..datanglah kedatanganmu ku tunggu…" kemudian suara itu hilang, hilang seperti aktivis-aktivis yang diculik oleh Orde Baru tanpa jejak dan kabar. Fokus seluruh indera dalam tubuhku sekarang pada seonggok tubuh perempuan yang duduk disebelahku, dengan perasaan yang berkecamuk aku pun langsung membuka kata “apa kabar mau kemana?” perempuan itu menjawabnya tegas dan lugas tidak seperti perempuan yang selama ini aku kenal yang kemayu, tidak berkarakter manja dan non-improvisasi, Dia menjawab “Aku datang dari astina untuk mengabarkan berita dan petunjuk baginda raja yudhistita tentang hidup dan kejujuran tentunnya berbicara kesenangan" dalam hatiku kok jadi cerita pewayangan Mahabharata dan Pandawa Lima. "ah.. gak serius neh orang" gumamku dalam hati. Aku pun langsung berkata "apakah Arjuna tidak menitipkan panahnya untuk memanah hatimu untuk cinta padaku??" tapi itu Cuma dalam hati, “kok diam” suara melankolis perempuan itu membuyarkan lamunanku. “ gak kok Aku hanya belum mengerti dengan maksud kata-katamu tadi”, Aku menjawab dengan serius, seserius muka Hillary Clinton waktu kalah dalam konvesi partai demokrat Amerika serikat oleh Barrack Obama, perlahan wanita itu mengerakkan badannya membetulkan tempat duduknya, “ aku aha ma sapekkan daha ko lagi baun polisi." Akupun terkejut apa hubungannya gak nyambung lah masak nyambung donk. Tapi Aku pun sedikit memaafkan ahistiorisnya kata-kata dia tadi, toh dia berasal dari tempat kelahiranku yang menjunjung tinggi ke”same”an yaitu nilai kebersamaan, persaudaran, seperti PLUR (Peace, Love, Unity dan Respect) nya SLANK, selain juga ada hal yang pasti membuat hati laki-laki normal memaafkannya. “oo maaf kodoh gai takatonanku" dg nada lembut Aku berujar. Suara desingan mesin yang bermain-main dengan dentuman ombak diluar serta angin kencang menambah referensi dalam pembicaraanku “ nama kamu siapa? Perempuan bermata indah itu berujar sambil menatapku tegas " namaku Amril, Amril Satria, biasa dipanggil amril atau bacok” Aku pun langsung menjawab dengan tegas. "siapa sih yang tidak kenal sama amril?" Jawab perempuan itu, Aku pun terhenyak suasana mendung dan angin serta sedikit gerimis diluar tidak membuat Aku dingin tetapi membuat Aku panas, Akupun mulai penasaran,dan kutatap lagi wajahnya kuamati dan sedikit kunikmati, "siapa kamu sebenarnya?" dalam hatiku terus bertanya-tanya.“ kamu pasti sudah lupa dengan ini” perempuan itu menujukkan sebuah korek gas berwarna biru,apa artinya sebuah korek gas dengan wanita ini dan hubungannya dengan aku toh korek gas bisa dibeli dimana sajawong harganya Rp. 1.000 kemudian dia membalikkan korek gas biru itu, dan aku lihat ada tulisan berwarna putih “POLITIK ADALAH CINTA”. "Sheina!!!" Aku berkata sambil melotot dan hatiku berdegup kencang. "Ya… sheina aku adalah sheina" perempuan itu berujar dengan dingin, Aku pun merunduk, bergelayutan diantara semak-semak nostalgia dan kenangan indah serta cerita bersambung, mencoba menyambungkan kisah-kisah serta romantisme masa lalu, lama aku merenung dan terbawa dalam ingatan masa laluku berimajinasi dalam ritme harmoni bayang-bayang wajah Sheina. Sehingga pandanganku gelap dan Aku masuk dalam ruang masa laluku.
Sheina Amalia begitulah nama lengkapnya, teman-teman ku biasa memanggilnya dia Sheina, akupun tidak tahu apa arti dari nama nya, akupun sempat menanyakan arti Sheina padanya tetapi dia juga tidak tahu, "Panggil Aku Sheina Saja" begitu sering dia berujar seperti terinspirasi dari Novel Karya Pramoedya Ananta Toer Panggil Aku Kartini Saja. Aku pernah satu sekolah dan satu kelas di SD dan SMP, dimasa-masa itu selalu timbul perasaan yang aku sendiri tidak tahu apa itu, maklumlah selain masih kecil dan belum ada referensi perasaan karena media televisi dan komunikasi masih terbatas, guratan-guratan wajahnya waktu kecil dulu banyak orang memprediksikan bahwa Sheina akan tumbuh menjadi wanita yang cantik, lama-lama perasaan yang menghinggap semakin aku tidak tahu, kok setiap ketemu sama Sheina Aku jadi malu dan takut serta gelisah , ada denyut dan ritme kegundahan hati setiap ada yang mengabarkan bahwa diasama-laki-laki lain, tidak bisa dipungkiri ada hal yang paling mendasar yang dimilki Sheina adalah selain pintar,dia juga dewasa dalam berpikir, humoris,dicintai banyak orang, simpatik dan bahkan menjadi ibu untuk teman-teman sebayanya tapi tidak matotowe (sok tua) alamiah saja, berkarakter. Dan bahkan orang yang pertama kali jumpa sama dia akan sulit untuk melupakannya. sampai SMA perasaan itu selalu menghinggapi meskipun Sheina ada seberang sana, dan akupun tidak tahu apakah Sheina memiliki perasaan itu kepada ku, tetapi aku tetap menjaga hatiku, lama sekali kita tidak pernah berjumpa, kemudian ada teman yang mengabarkan Aku bahwa Sheina ada di Surabaya kuliah disana, dan kemarin aku dengar juga dia pindah ke Jakarta.
Oh malam yang yang melindungi jasad-jasad yang rapuh, apakah hati yang tertancap panah asmara adalah dialektika kamuflase hidup, apakah ruh dan jiwa akan tenang dan damai jika ada hal yang belum dia selesaikan, aku rindu padamu Sheina, Sheina cobalah pandangi langit malam ini dan hirup udara segar ingatlah aku Sheia, Sheina jangan menangis hapus air mata diwajah cantikm, begitulah perasanku ketika malam datang kerinduan kepada Sheina selalu menjadi penikmat malamku.
Sampai di Ibu Kota Jakarta Aku menetap, perasaan kepada sheina selalu sama. Kemudiaan hari pertemuan itu datang Dalam satu kesempatan yang tidak terduga. aku diajak teman ke Depok ada acara Jazz In Campus tepatnya di kampus UI, aku lihat ada bayangan, berkelebat dan seperti sosok yang kukenal kemudian aku beranikan diri memanggil dan percaya sosok itu adalah sosok yang melekat dalam bayanganku. "Sheina" dengan keyakinan tinggi Aku menyapa perempuan itu langsung menoleh... Aroma kerinduan yang selalu melekat dan tatapan yang melelehkan tembaga itu yg membuat Aku semakin yakin meskipun sheina dengan tampilan atau casing yang berbeda, rambut lurus rebonding, baju tengtop warna warna merah marun celana ketat pensil dengan pelukan seorang cowok di pinggangnya,
“ada apa lu manggil gw” dengan logat betawi gaul Sheina menjawab dengan ketus tapi yang membuatku Aku heran siapa lelaki yang disampingnya dia terus memeluk dan mendekap sheina dan tidak dibiarkannya sheina lepas dari dekapannya bahkan tangan satu membelai dengan lembut dan nafsu rambut indah sheina. “ada apa ya kok lu bengong, lu siapa sih??..” Sheina semakin Kesal tetapi Aku lama terdiam, Tetapi aku kembali mengumpulkan ingatanku yang berserak. "Aku Amril teman satu kampung kamu.“ dengan penuh keyakinan Aku berucap " ya ampun .. oh my godzz (dengan ekspresi cinta laura) amril” Sheina berkata dan menjulurkan tangan putihnya sheina menyalami aku, “ lama gak ketemu ya” Sheina seperti girang bertemu dengan ku terlihat dari ekspresi wajahnya. "kenalin beib neh teman ku dari Surabaya" oh nama laki-laki innocent itu beib, surabaya mungkin maksud sheina Sapeken ya Surabaya kecil gumamku dalam hati, tangan si beib dengan kasarnya menyalami aku. “ honey qta ditungguin ma teman-temen" Sibeib itu dengan gaya tidak suka sama Aku memaksa Sheina untuk segera pergi meninggalkan Aku, tangannya malah lebih garang lagi mengutak-atik pinggang sheina. sesaat aku pun teringat dengan lagunya “DEWA” ingin ku bunuh pacarmu saat dia cium bibir merahmu lagu laki-laki pencemburu mengiang-ngiang dalam telingaku, dan mulai saat itu nilai simpatikku dan harapanku terasa sekarat, ingin aku euthanasia perasaan ku yang lagi koma ini, tapi lama Aku memikirkan dan menghayati tatapannya yang indah dan menyejukkan, aku jadi rindu padanya. “Tuhan apakah ini sebuah kebodohan dan apakah ini ketololan yang kauciptakan hanya untukku” lama aku kembali menghayati perasaanku, ternina bobokkan oleh rintihan suara sheina dalam dekapan dan hujaman sibeib yang innocent.. astaghfirullah kenapa Aku berpikir seperti itu.
“ada apa lu manggil gw” dengan logat betawi gaul Sheina menjawab dengan ketus tapi yang membuatku Aku heran siapa lelaki yang disampingnya dia terus memeluk dan mendekap sheina dan tidak dibiarkannya sheina lepas dari dekapannya bahkan tangan satu membelai dengan lembut dan nafsu rambut indah sheina. “ada apa ya kok lu bengong, lu siapa sih??..” Sheina semakin Kesal tetapi Aku lama terdiam, Tetapi aku kembali mengumpulkan ingatanku yang berserak. "Aku Amril teman satu kampung kamu.“ dengan penuh keyakinan Aku berucap " ya ampun .. oh my godzz (dengan ekspresi cinta laura) amril” Sheina berkata dan menjulurkan tangan putihnya sheina menyalami aku, “ lama gak ketemu ya” Sheina seperti girang bertemu dengan ku terlihat dari ekspresi wajahnya. "kenalin beib neh teman ku dari Surabaya" oh nama laki-laki innocent itu beib, surabaya mungkin maksud sheina Sapeken ya Surabaya kecil gumamku dalam hati, tangan si beib dengan kasarnya menyalami aku. “ honey qta ditungguin ma teman-temen" Sibeib itu dengan gaya tidak suka sama Aku memaksa Sheina untuk segera pergi meninggalkan Aku, tangannya malah lebih garang lagi mengutak-atik pinggang sheina. sesaat aku pun teringat dengan lagunya “DEWA” ingin ku bunuh pacarmu saat dia cium bibir merahmu lagu laki-laki pencemburu mengiang-ngiang dalam telingaku, dan mulai saat itu nilai simpatikku dan harapanku terasa sekarat, ingin aku euthanasia perasaan ku yang lagi koma ini, tapi lama Aku memikirkan dan menghayati tatapannya yang indah dan menyejukkan, aku jadi rindu padanya. “Tuhan apakah ini sebuah kebodohan dan apakah ini ketololan yang kauciptakan hanya untukku” lama aku kembali menghayati perasaanku, ternina bobokkan oleh rintihan suara sheina dalam dekapan dan hujaman sibeib yang innocent.. astaghfirullah kenapa Aku berpikir seperti itu.
Suatu saat lagi Aku ketemu dengan Sheina di toko buku gunung agung, sebenarnya aku jarang kesini paling-paling ya cari buku dikaki lima tepat disebelah toko buku gunung agung ini, tetapi buku yang ku cari gak ada buku Andrea Hirata laskar pelangi, dan excellent life, aku sih dah ngeliat Sheina dari tadi, tetapi aku gak menyapanya, karena aku sudah minder dan merasa tidak punya harapan lagi, dan siapa lagi cowok yang menggandeng tangannya, kok bukan si beib… dan kemudian dia menyapaku “hai amril, ketemu lagi, lu kuliah dimana sih? “ suara sheina renyah mencoba menegurku "Aku di ciputat Universitas Islam Nusantara " Aku menjawab dengan lembut dan masih bingung "o jadi pak kyai donk…” Sheina sedikit mencibir dan menggodaku, "maksud lu?? kok masukke kampusku interpretasi orang jadi kyai, tetapi apa salahnya karena jadi kyai adalah profesi anugerah Tuhan dunia dan akhirat, banyak kok kyai yang kaya yang jadi anggota DPR dalam hatiku bertanya-tanya, “ ya begitulah” aku jawab sekenanya lu dimana? “ aku di TRISAKTI ngambil komunikasi” wow kampus elite donk aku menimpali. "ya begitulah" , dia kemudian menatapku itulah tatapan yang membuat jiwaku luluh lantak ibarat bom atom sekutu yang meluluh lantakkan hirosima dan nagasaki. "kalau bisa maenlah kerumah atau ke kosanku daerah kemang 29 Jakarta selatan".lagi-lagi hatiku berdegup kencang, kok bisa ya ia tinggal di kawasan elite kayak gitu Aku saja yang selama ini menetap di Jakarta, kosan aja kayak nomaden itupun dikawasan seperti dipulau saibus yang becek tapi aku masih bangga dengan hidupku, “ntardech aku maen ke tempatmu” sambil menatapnya dengan penuh harapan.
Dihari yang cukup cerah niatku untuk mampir kerumah sheina tidak bisa dielakkan lagi entah atas dorongan apa,siapa tahu Sheina mengingat kenangan indah waktu di SD dan SMP, yang menurutku berkesan, apakah sheina nengingatnya kemudian apakah kalau aku mengatakan cinta kepadanya apakah dia langsung terima, ada segunung harapan dibenakku, segunung onak duri, yang ingin Aku tumpahkan seperti merapi yang menumpahkan laharnya.Dari ciputat aku naik 510 jurusan ciputat- kampung rambutan meskipun berdesak-desakan, tetapi enaknya berdesak-desakkan dengan mahasiswi yang mau pulang karena gak ada jam kuliah,aku turun dipasar jum’at, kemudian naik P20 lebak bulus-senen, kemudian turun dikantor pusat Koran republika dan naik 77 jurusan ragunan-blok M dan kemudian aku turun di kemang, caffe-caffe mahal, butik-butik mewah, apartemen-apartemen mewah menemani langkahku di kawasan ini. Setelah nanya beberapa kali tibalah aku didepan rumah cukup mewah tapi dipetak-petak, maklumlah kos-kosan aku langsung bertanya ke seorang tante yang mepunyai body bak Julie perez yang lagi menyiram bunga, tempatnya Sheina dimana bu? Maaf salah Tante, tapi dia tidak menghiraukan panggilanku, dengan wajah ekspresi yang genit dia langsung menunjuk pintu yang berwarna pink (merah muda) , tanpa basa basi lagi sejurus kemudian aku langsung ketuk pintu dan aku lihat Sheina baru habis mandi dengan kemban handuk yang melekat ditubuhnya yang mulus, hatiku berdegup kencang. "ayo masuk amril, Sheina maaf aku di luar saja" Aku sangst menghormati Sheina pantang bagiku masuk ke kosan perempuan, "Pasak keneko pagir kite je itu “ Sheina meyakinkanku, Aku beranikan masuk memang kosnya agak sempit dan, tidak semewah yang ku bayangkan, kasur dilantai dan lemari serta TV 14” kamar ini sudah kelihatan sempit ya maklum ukuran 3 x 4 meter,kalau ukuran Jakarta sudah mewah dan mahal karena kos dijakarta mahal-mahal , apalagi tempat elit seperti ini “minum apa ril?” Sheina menawariku " gak usah repot-repot kok" Aku menimpali. tidak lama berselang ada suara pintu kamar mandi kebuka dan aku lihat si beib pria innocent itu keluar dengan telanjang dada, aku pun tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi dan mencoba menguasai diriku dan mulai merokok Djarum Super kesukaanku dengan korek gas berwarna biru bertuliskan POLITIK ADALAH CINTA, “oh iya beib, amril temenin dulu, aku buatin minuman dulu” sorry ya honey ngantuk banget neh, ujar beib dengan nada malas..,dan lansung mendekap punggung Sheina yang masih dibalut handuk tipis Sheina dan mencium tenguknya Beib sudah beib malu dilihat tamu. Aku pun gak betah lagi dikamar itu dalam bayangan ku kenapa sosok Sheina mudah banget diperlakukan seperti itu, dimana kehormatan dan harga dirinya yang membuat orang takjub kepadanya selama ini,mudah banget…..! berbagai macam hal berkecamuk dalm pikiranku seakan himpitan gunung himalaya menghimpit relung-relung hatiku, tidak bisa mengungkapkan kalimat apapun, akupun langsung lari sekencang-kencangnya secepat terjangan api Johny dalam Film Fantastic Four dan TIDAK!!!! Aku berteriak keras. "Amril kenapa?? Cuma-kamu sayang ku didunia ini… suara biduan TV dikapal mulai aku dengar lagi sayup-sayup..” gak apa-apa kok” kamu sakit ya Sheina menimpali, lama lho kamu terdiam dan merenung ada apa? “ suara Sheina lembut, lama aku menetap wajah disampingku ini, begitu jernih dan lembut, “kok kamu jadi bingung gini? Kamu kesambet ya? “ ada apa dengan diriku, whats wrong with me, tatapan itu, tatap matamu bagai busur panah yang kau lepaskan ke jantung hatiku, lama aku mulai mengontrol diriku dengan nafas tersengal-sengal, suara-suara ngorok orang disebelahku tidak lagi aku pedulikan, Aku masih gak percaya dengan seoggok tubuh perempuan disebelahku yang dibalut baju putih tertutup dengan celana panjang warna hitam dan jilbab putih kompinasi hijau daun semakin menjernihkan muka putihnya “amril” dengan tatapan berkaca-kaca, sheina mulai bicara, “kamu heran ya dengan perubahan diriku
maksuku bukan prubahan dalam pakaianku kamu pasti tahu kondisi pergaulanku di Jakarta khan terlena dengan hedonisme dengan hal-hal yang berbau kesenangan, serta perangkap-perangkap perasaan yang meruntuhkan akalku, rayuan gombal dan metamorsis dekapan mesra yang berbuah sulaman kepalsuan para penjual cinta selalu mengahantui perjalanan langkah hidupku, sehingga aku terpana dan menyerahkan semuanya sesuai dengan fantasi mereka dua tahun lalu dikosan itu hanya sekelumit kecil dari kebiadaban mereka yangterjadi dikosanku, pernah mereka mengahantam tubuhkau berama-ramai divilla dikawasan puncak dan dimobil waktu mau ke daerah Dago Bandung, aku pun dipaksa menari streptis dengan telanjang bulat waktu ulang tahun si beib oh aku sempat menyadari itu salah, tetapi aku menikmatinya"sambil terisak menangisi hidupnya, kenapa kamu berubah tanyaku “ karena ini dia menunjukkan korek gas berwarna biru itu yang bertuliskan POLITIK ADALAH CINTA” oh iya aku jadi ingat setelah melihat aksi biadab beib kepada Sheina didepanku aku langsung pamit pulang dan tidak pernah ketempat itu lagi dan aku baru nyadar korek gas itu ketinggalan setelah dikosan dan aku anggap itu Cuma korek api biasa dan tidak berkesan "kenapa? Dengan korek gas itu, ya??" Aku bertanya-tanya, "karena nya aku jadi ingat kamu" dengan yakin Sheina berujar. Akupun jadi tersenyum dan sedikit ge-er, “aku ingat kamu terus aku ingat kehidupanku di sapeken, ingat orang tuaku, ingat teman-temanku, yang sayang dan perhatian kepada ku, apa artinya kesenangan tanpa mereka, apa tanggapan mereka setelah melihatku seperti ini aku kira ini bukan tobat seperti tobatnya para pelacur unuk mejadi orang baik" lanjut sheina Aku ingin para wanita mulai menyadari peran dan fungsinya sebagai generasi yang akan melahirkan generasi yang berkualitas untuk bangsa, gimana akan melahirkan generasi sementara rahim yang dikandung itu adalah bagian kejahatan yang dinikmati juga oleh calon ibunya, dimana akan melahirkan generasi anti koruptor, pemimpin yang pro rakyat, kalau mereka adalah rahim para penjual cinta yang munafik dan sering berbohong dan berdasar pada sesuatu yang illegal yaitu hubungan diluar nikah". Sheina dengan mantap memberikan pemahaman kepadaku. Aku pun mulai mengerti dan memahami jalan pintas apa yang disampaikan oleh Sheina, bahwa dia ingin memperbaiki kesalahannya keterjunannya didunia kelam di Jakarta, kesenangan yang absurd dan tiupan-tiupan benih ncinta dari penjual cinta yang membiusnya, dia ingin membagi pengalaman hidupnya untuk diajarkan kepada generasi puteri yan mudah terjebak dan menjadi korban dari arus kebebasan.
maksuku bukan prubahan dalam pakaianku kamu pasti tahu kondisi pergaulanku di Jakarta khan terlena dengan hedonisme dengan hal-hal yang berbau kesenangan, serta perangkap-perangkap perasaan yang meruntuhkan akalku, rayuan gombal dan metamorsis dekapan mesra yang berbuah sulaman kepalsuan para penjual cinta selalu mengahantui perjalanan langkah hidupku, sehingga aku terpana dan menyerahkan semuanya sesuai dengan fantasi mereka dua tahun lalu dikosan itu hanya sekelumit kecil dari kebiadaban mereka yangterjadi dikosanku, pernah mereka mengahantam tubuhkau berama-ramai divilla dikawasan puncak dan dimobil waktu mau ke daerah Dago Bandung, aku pun dipaksa menari streptis dengan telanjang bulat waktu ulang tahun si beib oh aku sempat menyadari itu salah, tetapi aku menikmatinya"sambil terisak menangisi hidupnya, kenapa kamu berubah tanyaku “ karena ini dia menunjukkan korek gas berwarna biru itu yang bertuliskan POLITIK ADALAH CINTA” oh iya aku jadi ingat setelah melihat aksi biadab beib kepada Sheina didepanku aku langsung pamit pulang dan tidak pernah ketempat itu lagi dan aku baru nyadar korek gas itu ketinggalan setelah dikosan dan aku anggap itu Cuma korek api biasa dan tidak berkesan "kenapa? Dengan korek gas itu, ya??" Aku bertanya-tanya, "karena nya aku jadi ingat kamu" dengan yakin Sheina berujar. Akupun jadi tersenyum dan sedikit ge-er, “aku ingat kamu terus aku ingat kehidupanku di sapeken, ingat orang tuaku, ingat teman-temanku, yang sayang dan perhatian kepada ku, apa artinya kesenangan tanpa mereka, apa tanggapan mereka setelah melihatku seperti ini aku kira ini bukan tobat seperti tobatnya para pelacur unuk mejadi orang baik" lanjut sheina Aku ingin para wanita mulai menyadari peran dan fungsinya sebagai generasi yang akan melahirkan generasi yang berkualitas untuk bangsa, gimana akan melahirkan generasi sementara rahim yang dikandung itu adalah bagian kejahatan yang dinikmati juga oleh calon ibunya, dimana akan melahirkan generasi anti koruptor, pemimpin yang pro rakyat, kalau mereka adalah rahim para penjual cinta yang munafik dan sering berbohong dan berdasar pada sesuatu yang illegal yaitu hubungan diluar nikah". Sheina dengan mantap memberikan pemahaman kepadaku. Aku pun mulai mengerti dan memahami jalan pintas apa yang disampaikan oleh Sheina, bahwa dia ingin memperbaiki kesalahannya keterjunannya didunia kelam di Jakarta, kesenangan yang absurd dan tiupan-tiupan benih ncinta dari penjual cinta yang membiusnya, dia ingin membagi pengalaman hidupnya untuk diajarkan kepada generasi puteri yan mudah terjebak dan menjadi korban dari arus kebebasan.
"Oh iya kamu bisa bantu akau khan ril??, Kebetulan aku sekarang aktif di lembaga kajian seroja untuk perempuan kepulauan, fokus kami perempuan kepulauan karena dilihat dari makanan pokoknya adalah ikan yang mempunyai kadar protein yang tinggi dan tingkat membangkitkan nafsu birahinya tinggi, dan mempunyai program khusus untuk pengembangan putri putri kepulauan yang lebih konkrit" lanjut Sheina. meskipun aku gak percaya dengan apa yang dia biacarakan tetapi aku lihat wajah ekspresif setiap dia menjelaskan programnya begtiu meyakinkan belum terlambat memang karena perubahan bukan soal waktu hatiku bergumam. Malam sudah mulai dingin bau amis air laut yang menusuk hidung mulai semakin terasa.. kepalaku pusing akibat geleng-geleng kapal karena terpaan ombak, tetapi aku lihat kau masih sibuk menerangkan program pemberdayaan perempuanmu, "tetapi mana pemberdayaan untuk aku" denyut hatiku menimpali Kenapa tidak pernah kau singgung aku selama ini, mataku mulai lelah, apakah beban perasaan ku yang terlalu dalam dan memori ingatanku yang kembali menyibak masa lalu membuat badanku dan tubuh terasa lunglai dari beberapa pembicaraan kita.
Apakah kamu mengetahui perasaanku selama ini dan perasaan itu tidak pernah berubah "wahai kaum perempuan si penjaga hati bila kau resah maka zikirlah, bila kau dirundung sedih diamana sajadahmu sebagai lambang pertolongan Tuhan kepadamu, wahai kaum perempuan sipenjaga hati akankah kau hinakan dirimu dilembah kekonyolan dan kepalsuan dan disaat rasionalistas membeku tak berdaya..Ya Tuhan berilah hidayah baru-Mu."mataku sudah semakin sepat tidakbisa untuk dilebarkan lagi mulai mengantuk dan tertidur....
Jogjakarta, 23 Agustus 2008

COMMENTS