Wakil Rakyat (Jangan Ada) Dusta Kepada Rakyat

Di tengah tingginya ekspektasi publik (rakyat) terhadap kerja dan kinerja para wakil rakyat (anggota dewan) periode 2014-2019 yang baru sa...



Di tengah tingginya ekspektasi publik (rakyat) terhadap kerja dan kinerja para wakil rakyat (anggota dewan) periode 2014-2019 yang baru saja dilantik, terselip sejuta kekhawatiran benarkah para wakil rakyat yang baru saja dilantik itu bisa mengemban amanah rakyat, sebagaimana yang diharapkan oleh rakyat yang memilih mereka.

Timbul kekhawatiran, jangan-jangan rakyat ibarat pungguk merindukan bulan, berharap hal yang sudah pasti tidak mungkin tercapai dan tidak akan pernah terjadi. Hal ini bukan sesuatu yang berlebihan atau mengada-ada, namun sesuatu yang wajar dan logis terjadi. Mengingat, prototipe, portofolio, kerja dan kinerja para wakil rakyat yang menjabat periode 2009-2014, tidak terlalu menggembirakan.

Banyak persoalan terkait hajat hidup orang banyak, yang tidak mampu sekadar dijawab oleh para wakil rakyat. Buktinya, saat terjadi aksi unjuk rasa, atau pengaduan, jarang sekali para wakil rakyat mau menemui mereka. Apakah itu pengaduan oleh rakyat yang berdasarkan daerah pemilihan, atau berdasarkan bidang yang diadukan. Hal tersebut malah kadang menjadi kesempatan untuk saling lempar tanggung jawab diantara para wakil rakyat.

Ada yang tidak mau menemui pengunjuk rasa dan warga, dengan alasan warga yang datang bukan berasal dari daerah pemilihan mereka. Ada pula yang tidak mau menemui karena merasa bukan bidang (komisi) dimana dia berada.

Kondisi ini pula yang menjadi salah satu penyebab, mengapa banyak persoalan yang tidak segera mampu dijawab, apalagi diselesaikan oleh para wakil rakyat. Karena antara satu anggota dengan anggota lain, atau pimpinan di satu komisi amat sangat jarang duduk satu meja untuk langsung membahas dan menjawab pengaduan publik.

Ada kesempatan mereka duduk satu meja dan satu waktu, namun terkadang persoalan tidak kunjung selesai karena masing-masing wakil rakyat membawa kepentingan dan keinginan sendiri, yang satu sama lain terkadang saling bertolak belakang.

Tak dipungkiri bahwa ada wakil rakyat yang memiliki iktikad baik untuk menyelesaikan persoalan publik yang diadukan kepada mereka, namun tak sedikit diantara mereka yang menjadikan hal tersebut, bahan (amunisi) untuk menekan pihak terkait (eksekutif) untuk melakukan bergaining (tawar-menawar) dengan pihak terkait, terutama yang menyangkut kepentingan pribadi, atau kelompoknya.

Itu satu bagian kecil saja dari problematika wakil rakyat yang terjadi, dan sepertinya tidak boleh terulang lagi para periode 2014-2019. Harapan itu bukan muncul dari ruang hampa atau awang-awang, namun itu bagian dari jeritan hati para pemilih yang menitipkan harapan pada lidah dan hati para wakil rakyat yang baru.

Jangan sampai rakyat dijadikan objek atas nama dan untuk kepentingan pribadi semata. Namun kepentingan rakyat harus dijunjung tinggi, di atas kepentingan pribadi, keluarga, kelompok, partai dan apa saja.

Betatapun hampir seluruh telinga mendengar, dan mata memandang, bahwa tak sedikit dari para wakil rakyat menjabat, melenggang hingga dilantik karena upaya mereka untuk meyakinkan publik untuk dipilih dengan pola-pola transaksional dan beragama cara yang dianggap tidak rasional dalam berpolitik.

Sehingga cerita satu calon wakil rakyat jadi, bisa menghabiskan dana ratusan juta hingga miliaran rupiah. Nasi sudah menjadi bubur, tak bisa direbus ulang, berapapun biaya yang dikeluarkan oleh para calon untuk menjadi wakil rakyat, hal itu tidak perlu menjadi acuan, harus mengembalikan modal dalam waktu lima tahun ke depan.

Sebab mereka sudah disumpah di bawah kitab suci, bahwa mereka akan bekerja dengan penuh kesungguhan untuk dan atas nama rakyat. Maka jika mereka khianat atas sumpah dan amanat rakyat, maka pasti laknat dunia dan akhirat akan mereka dapatkan secara perlahan atau tiba-tiba.

Namun sebaliknya, jika mereka bekerja dengan segenap kemampuan dan kesungguhan untuk dan atas nama rakyat, nama sungguh besar pengabdian mereka kepada rakyat. Yang bisa mereka akan menjadi salah satu bukti sejarah bahwa ada wakil rakyat yang rela hidup seadanya karena memperjuangkan rakyat yang sebagian besar hidupnya sangat memprihatinkan.

Hal tersebut bukan hal yang mustahil, namun juga bukanlah sesuatu yang gampang untuk dilakukan. Namun butuh tekad, perjuangan, semangat dan kerja keras. Selebihnya adalah keikhlasan, dan dukungan dari para keluarga, sahabat dan warga secara umum.

Salah satu bentuknya adalah tidak membebani wakil rakyat dengan tugas dan tanggung jawab di luar yang telah digariskan oleh aturan dan ketentuan yang ada. Sehingga tidak membuat atau memberi peluang bagi wakil rakyat untuk melakukan hal-hal yang semestinya tidak dilakukan.

Jika itu terjadi maka harapan untuk memiliki wakil rakyat yang baik dan terpuji bukan hal yang mustahil. Dan pada akhirnya, akan mengantarkan pemilu mendatang yang berkualitas dan bermartabat. Perubahan itu tidak bisa dilakukan oleh semua orang, andai separuh saja dari wakil rakyat yang terpilih memiliki sikap dan pemikiran seperti itu, maka mungkin ke depan perbaikan masyarakat yang lebih baik akan segera terwujud.

Dan pada akhirnya akan merubah wajah wakil rakyat dan politisi menjadi berseri dan cemerlang pada kaca mata publik. Lebih cerah lagi mereka saat pensiun dan tidak lagi menjadi wakil rakyat. Semoga

Penulis : Hidayaturrahman

COMMENTS

Nama

Artikel,25,Berita,43,Budaya,9,Design Grafic,2,Ekonomi,4,Fiksi,9,Hacker,1,ingkungan,3,Islamia,9,Kepulauan,25,kesehatan,7,Life style,6,Lingkungan,9,Mancanegara,5,music,2,Nasional,30,Opini,25,Otomotif,5,Pendidikan,1,Photografi,2,Pilkada,3,Politik,15,Sapeken,13,Suku Bajo,9,Teknologi,2,Tokoh Kepulauan,2,Wisata,1,
ltr
item
Portal Sapeken: Wakil Rakyat (Jangan Ada) Dusta Kepada Rakyat
Wakil Rakyat (Jangan Ada) Dusta Kepada Rakyat
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgfFghqb5rNwA2HKhyphenhypheniGPU_wIvaOG9ZAlELcI5KeKUrDafC9dqtKDuflVVXpoNOu5SwXyq5Q-26ajUWa6mIXQD5w2BJ9bseO0VUDNYe4y22uw-cpkRIBrncpchQamv7Y1GiS2nSY56yxHu/s320/Pansus-DPRD-Sumenep-Pelesir.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgfFghqb5rNwA2HKhyphenhypheniGPU_wIvaOG9ZAlELcI5KeKUrDafC9dqtKDuflVVXpoNOu5SwXyq5Q-26ajUWa6mIXQD5w2BJ9bseO0VUDNYe4y22uw-cpkRIBrncpchQamv7Y1GiS2nSY56yxHu/s72-c/Pansus-DPRD-Sumenep-Pelesir.jpg
Portal Sapeken
http://sapekenpojok.blogspot.com/2016/04/wakil-rakyat-jangan-ada-dusta-kepada.html
http://sapekenpojok.blogspot.com/
http://sapekenpojok.blogspot.com/
http://sapekenpojok.blogspot.com/2016/04/wakil-rakyat-jangan-ada-dusta-kepada.html
true
5243400067103319867
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS CONTENT IS PREMIUM Please share to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy