Aku tidak tertarik siapa dirimu, atau bagaimana kau tiba disini. Aku ingin tahu apakah kau mau berdiri ...
Aku tidak tertarik siapa dirimu, atau bagaimana kau tiba disini. Aku ingin tahu apakah kau mau berdiri di tengah api bersamaku dan tak mau mundur teratur. Jean Houston
Akhir- akhir ini masyarakat teramat sangat kenyang dengan janji-janji para pemimpin. Sebelum memimpin banyak kata manis dihidangkan kepada masyarakat, dari mulai menawarkan program sampai ke misi dan visi dalam memimpin setelah terpilih. Tapi masyarakat tidak lagi bodoh dalam menyaksikan adegan janji-janji para pemimpin, yang sepertinya hanya sekedar akting belaka. Toh kalau juga terpilih pasti jadi "kacang lupa kulitnya".
Yang ku tau, dalam musim tahun ini, berderet beberapa keluhan masyarakat; Dari mulai para penangkap ikan tradisional yang kurang diperhatikan nasibnya, sampah yang berserakan di bibir pantai tak kunjung ada solusi sampai ke hal- hal kepengurusan surat, entah surat pindah kependudukan, surat nikah, surat sertifikat tanah atau surat legalitas usaha. Kita mesti bayar, yang ku tau, untuk uang kas desa atau jangan-jangan pungli. Tapi sudahlah, semoga menjadi amal jariyah. Sementara disisi lain masih banyak masyarakat kecil yang menjerit dan kesulitan untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari.
Dulu, berjanji memimpin demi kepentingan hak masyarakat. Sekarang, saat warga melapor tentang semakin dekatnya ke pulau para pengebom, para pemakai potasium, para pembubu. Sementara pihak desa tak ingin bertindak, " itu bukan urusan kami". Ringan sekali mulutnya bertutur seperti itu. Lantas, pengebom, potasium pembubu. Mereka urusan siapa?. Desa punya PERDES yang bisa mengatur keluhan masayarakat. Desa punya PERBUP dan kita punya UUD DESA yang bisa mengatur kesejahteraan masyarakat.
Duh, pemimpin macam apa ini ? Sebegitu sulitnyakah menjadi seorang pemimpin yang pemberani dengan otoritas keberaniannya mengatur masyarakat ditengah semakin maraknya kerusakan, kerakusan segelintir orang. Yang ku tau , pemimpin punya nilai rela berkorban. Yang ku tau,pemimpin jangan saling melupakan.
Pun, pengendalian diri juga ditunjukkan oleh keberanian seseorang pemimpin untuk membuat keputusan dan melaksanakannya dengan komitmen. Hal-hal besar sering kali berawal dari komitmen-komitmen kecil, karena itu sebelum membuat komitmen untuk orang banyak, latihlah diri sendiri dengan membuat komitmen-komitmen yang sederhana. Kepemimpinan akan muncul jika kita mampu menjalankan komitmen.
Tapi sudahlah, jika kerugian dan keuntungan dalam memimpin menjadi anggaran dasar rumah tangga yang itung-itungan tentu, nilai rela berkorban pemimpin akan menjadi langka.
Penulis : Firdausi Nuzula

COMMENTS