Indonesia negara kepulauan. Negara yang berdiri kokoh dari deretan pulau-palau kecil. Dari deretan pulau-pulau kecil itu, berlimpah ruah kek...
Indonesia negara kepulauan. Negara yang berdiri kokoh dari deretan pulau-palau kecil. Dari deretan pulau-pulau kecil itu, berlimpah ruah kekayaan negeri ini seakan surganya dunia berada pada raga Indonesia.
Ribuan pulau-pulau kecil menyimpan kekayaannya masing-masing . Dan disana mengalir nafas Indonesia. Nafas para pendiri negeri ini yang bersusuh payah membangunnya sampai berdarah-darah demi bekal keberlangsungan generasi anak bangsa selanjutnya.
Jakarta. Siapa yang tidak kenal Jakarta? Siapa tidak tau gaya hidup penduduk kota ini? 60 persen perputaran uang bertumpu disini, 40 persennya berputar di kota-kota lain. Demi memenuhi kebutuhan hasrat gaya hidup. Biar kate gaji 5 juta yang penting punya mobil, style mewah tapi ngontrak. Jadi, tidak heran jika para investor berlomba-lomba mengincar kota ini. Belum lagi gaya hidup penduduk kota cendrung manja. Pinginnya serba instan, serba mewah. Sampai yang berduit ingin menjadi raja. Sedangkan yang kere tetap menjadi kuli hingga tertindas dengan sendirinya. Tidak salah jika berkiblat pada potongan lirik lagu Bang Aji Rhoma “ Yang kaya makin kaya yang miskin makin miskin”.
Kata Kepala Bidang Statistik Sosial BPS DKI Jakarta, Sri Santo Budi Muliatinah jumlah penduduk miskin di Jakarta mengalami kenaikan 0,14 poin. Penduduk miskin pada bulan September 2015 mencapai 368.670 orang.
Atau 3,61 persen dari total jumlah penduduk di DKI Jakarta, maka pada bulan Maret 2016, jumlah penduduk miskin meningkat menjadi 384.300 orang atau 3,75 persen. Artinya ada peningkatan sebesar 15.630 orang atau meningkat 0,14 poin. Peningkatan jumlah penduduk miskin di Jakarta dikarenakan terjadinya peningkatan angka garis kemiskinan pada bulan Maret 2016
Jika reklamasi teluk Jakarta terus dimuluskan oleh pemerintah pusat. Itu berarti, siap-siaplah rakyat Jakarta yang akan menjadi tumbal. Nantinya, bangunan-bangunan mewah pencakar langit yang berdiri kokoh. Disana, disetiap lantainya ada cita-cita kepala keluarga yang belum usai. Disetiap sudut kamarnya ada penggalan harapan dan sejuta asa orang-orang kecil.
Jelas reklamasi teluk Jakarta akan menggeser orang-orang kecil di sekitarnya, berdampak pada punahnya ribuan jenis ikan, kerang, kepiting, dan berbagai keanekaragaman hayati lain. Selain itu, reklamasi juga akan memperparah potensi banjir di Jakarta karena mengubah bentang alam (geomorfologi) dan aliran air (hidrologi) di kawasan Jakarta Utara.
Perubahan itu antara lain berupa tingkat kelandaian, komposisi sedimen sungai, pola pasang surut, pola arus laut sepanjang pantai, dan merusak kawasan tata air. Tak hanya persoalan lingkungan, reklamasi berdampak juga pada masalah sosial, seperti pada kehidupan nelayan Jakarta Utara. Reklamasi pantura Jakarta diyakini menyebabkan 125.000 nelayan tergusur dari sumber kehidupannya dan menyebabkan nelayan yang sudah miskin menjadi semakin miskin. Pun statistik kemiskinan kian membengkak.
Reklamasi teluk Jakarta senantiasa akan meminta tumbal. Jika pemprof DKI tak lagi menghiraukan keluh orang-orang kecil. Pertanyaannya. Reklamasi! Siapa yang di untungkan? Dan siapa yang dirugikan ? Semoga doa orang-orang kecil terdzolim tak mengundang kehancuran kota.
Penulis : Firdausi Nuzula
COMMENTS