Sebentar lagi kita akan memperingati hari kelahiran Sumpah Pemuda yang ke 88 Tahun. Hari yang merupakan tonggak sejarah yang sangat penting ...
Sebentar lagi kita akan memperingati hari kelahiran Sumpah Pemuda yang ke 88 Tahun. Hari yang merupakan tonggak sejarah yang sangat penting dalam usaha membentuk satu bangsa yang sudah mulai pada awal abad ke – 20 adalah satu pekerjaaan raksasa, mengingat bahwa negeri kita ini yang terdiri dari ribuan pulau, beragam suku bangsa dan agama.
Dalam pekerjaan raksasa yang membentuk nasion Indonesia yang besar dan modern, Sumpah Pemuda mempunyai rol yang sangat besar, karena sumpah pemuda ini telah melakukan apa yang menjadi syarat-syarat satu nasion, seperti wilayah, bahasa, ciri-ciri persamaan kebudayaan untuk seluruh Indonesia. Semuanya dilakukan dan dan dinyatakan secara suka rela, dengan semangat yang tinggi melawan imperialisme Belanda dan kecintaan yang hangat pada cinta tanah air. Seperti yang dikatakan Aidit, “Ini adalah deklarasi patriotik yang bermutu tinggi”.
Dimulai dari sekelompok pemuda-mahasiswa STOVIA yang membentuk sebuah wadah organisasi Budi Oetomo telah melahirkan bangunan kesadaran dan pikiran akan Kebangsaan dan Cinta Tanah Air melalui pendidikan, inilah yang dikenal sebagai hari Kebangkita Nasional dalam tahun 1908. Kemudian berlanjut pada peristiwa bersejarah Sumpah Pemuda pada tahun 1928 dan mengkristal pada Proklamasi 17 Agustus 1945, Indonesia sudah menjadi satu bangsa yang merdeka dan sejajar dengana bangsa-bangsa yang merdeka lainnya.
Dari perjalanan sejarah sampai diraihnya kemerdekaan oleh bangsa Indonesia itu, kepeloporan pemuda yang tidak diragukan perannya. Tidak hanya sampai di sini, kepeloporan pemuda berlanjut setelah kemerdekaan di raih. Mereka tampil di depan untuk mempertahankan kemerdekan bangsa Indonesia yang akan diambil oleh bangsa Imprealis.
Semangat patriotik dan anti imprealisme pemuda menjadi karekter sosial pada saat itu. Sebagai Contoh, kita dapatkan pada sosok Pemuda Soekarno (Bung Karno) yang sangat patroitik dan anti terhadap imprealisme. Bahkan saat menjabat sebagai presiden Bung Karno tetap teguh pada pendirian dan keyakinannya itu. Itulah mengapa bangsa Indonesia dulu dianggap sebagai musuh bahkan ancaman bagi bangsa Imprealis karena Indonesia anti Imprealisme.
Sekarang kita dihadapkan pada persoalan yang akut. Tentang kondisi organisasi kepemudaan maupun pemuda secara umum yang mengalami kebingungan dan kebuntuan dalam wacana dan gerakan. Ditambah lagi dengan terpolarisasinya gerakan pemuda membuat persoalan ini semakin meruncing. Terpolarisainya gerakan pemuda Indoensia secara ilutif dibentuk oleh proyek masa lalu- orba Soeharto dan pengaruh ideologi kapitalisme-neoliberalisme global yang masih berkuasa.
Pengaruh rezim orba Soeharto terhadap peran organisasi kepemudaan atau mahasiswa tidak hanya dibuat subordinasi tetapi juga dilumpuhkan atau dimatikan. Beragama upaya, tindakan dan kebijakan yang dilakukan Soeharto sangat mudah kita dapatkan dari berbagai tulisan. Namun secara singkat disini bahwa meski berbagai cara yang dilakukan oleh rezim orde baru Soeharto untuk melumpuhkan peran pemuda-mahasiswa, tetap saja peran pemuda-mahasiswa tak terelakkan dalam melengserkan Soeharto. Meskipun warisan orba soeharto masih sangat terasa dalam praktek keseharian.
Memperingati Sumpah Pemuda menjadi penting bagi kita untuk memulihkan dan memupus episode yang rumit ini. Momentum sumpah pemuda mengingatkan kepada kita bahwa bangsa kita sejatinya anti imprealisme. Bangsa kita sadar betul bahwa imprealisme (kapitalisme itu sendiri) tidak akan memberikan keberkahan dan keadilan sosial malah sebaliknya. Momentum sumpah pemuda secara materialis mengingatkan kepada kita bahwa dengan adanya peran pemuda bangsa kita dapat memutus rantai atas warisan dosa-dosa masa lalu dan keluar dari pengaruh imprealisme (kapitalisme) global. Inilah yang kita sebut sebagai pemuda masa depan. Pemuda masa depan akan mengerti masalah yang sedang dihadapinya sekarang ini dan mengerti cara untuk mengatasi atau keluar dari permasalahan tersebut.
Che Guevara pada tahun 1965 menulis sebuah artikel berjudul “Sosialisme Dan Masyarakat Kuba”. Di dalam artikel tersebut, Che meletakkan pemuda sebagai pelopor dalam masyarakat untuk membentuk manusia-manusia baru. Pemuda sebagai individu yang terdidik dari organisasi dan kepeloporannya melampui massa. Dengan kata lain jalan menuju sosialisme Kuba menurut Che berada di tangan pemuda pelopor revolusioner.
Akhirnya bukan tidak mungkin atau utopis pemuda yang terdidik di dalam sebuah organisasi dapat memulihkan keadaan sosial yang rumit ini dan melahirkan manusia-manusia baru. Pemuda-pemuda pelopor akan menjadikan bangsa Indonesia lebih demoktaris dan anti imprealis. Yang lebih penting adalah bagaimana pemuda-mahasiswa terus memperbaharui pengetahuan dan analisisnya.
Untuk mengakhiri tulisan ini saya ingatkan pembaca pada pesan Pramoedya Ananta Toer untuk Angkatan Muda “Jangalah belagak tidak mengerti, kalian cukup mengerti apa yang harus kalian lakukan. Lakukanlah yang terbaik untuk Indoensia dan untuk dirimu sendiri. Jangan belagak bodoh, kalian cukup pandai, kalian cukup punya keberanian, kalian cukup punya keahlian untuk mempersatukan semua angkatan muda. Bergerak terus sampai tujuan dan Selamat.
Penulis : Idham Choliq

COMMENTS