BPortalsapeken - Star International, salah perusahaan asal China yang terdaftar di bursa efek Shenzen, berencana mengucurkan dana sekitar R...
BPortalsapeken - Star International, salah perusahaan asal China yang terdaftar di bursa efek Shenzen, berencana mengucurkan dana sekitar Rp 30 miliar untuk mengembangkan konsep e-commerce di Indonesia.
Presiden Direktur BStar International, Foley Feng mengatakan bahwa kucuran dana sebesar Rp 30 miliar itu baru rencana tahap pertama.
Pada tahap berikutnya, anggaran yang akan dikucurkan bisa mencapai Rp 100 miliar.
“Kami harap melalui online platform itu nantinya bisa membantu lebih banyak produk lokal Indonesia agar bisa memasarkan ke pasar China atau negara lain. Kami berharap kehadiran kami di sini bisa memunculkan e-commerce seperti Alibaba.com di China ,” tuturnya dalam jumpa pers di Hotel Santika, Jalan Hayam Wuruk, Tamansari, Jakarta Barat, Minggu (8/1/2017).
Untuk mengembangkan e-commerce di Indonesia itu, kata Foley Feng, BStar Internasional akan bekerjasama dengan perusahaan lokal. Sementara produk yang dipasarkan akan fokus para produk hasil karya para pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) di Indonesia.
“Dua tahun ke depan, kami targetkan produk UKM Indonesia itu bisa dipasarkan ke 15 negara. Target kami, akan ada 10 juta member BStar di Indonesia. Produknya tidak terbatas, apapun yang bisa kita bantu pasarkan, akan kami bantu,” imbuhnya.
Foley Feng menjelaskan bahwa BStar International menerapkan cross—platform internet finance & digital currency dalam menjalankan bisnisnya. MXKJ Technology, salah satu anak perusahaan BStar International yang berbasis di Hunan (China) fokus pada produk hi-tech, BStar juga memiliki pabrik teh hitam “Pu Er” yang terbesar di China.
Sementara itu, baru masuk dua bulan di Indonesia, BStar International telah mengoperasikan BStar Digital Café di Paragon Mal, Jakarta. BStar juga telah mengakuisisi PT Tunas Duta Cemerlang (TDC), perusahaan consumer product yang memproduksi kopi instant.
Setelah Imlek, satu container pertama produk kopi instant itu akan diekspor ke China.
“Selama ini yang menguasai pasar kopi instant di China justru perusahaan dari Malaysia, belum ada ekspor kopi instant dari Indonesia. Ada satu perusahaan dari Malaka, yang setiap tahunnya mengekspor 250 kontainer kopi instant ke China,” bebernya.(Adm)

COMMENTS